Saturday 16 November 2013

Senapan Angin Butuh Istirahat (Ucok Sigarantang)


Ucok Sigarantang

Pernahkan anda ketika sedang latihan menembak sasaran, setelah belasan atau puluhan kali tembakan yg berutut-turut/terus menerus, sehingga tabung pompa ukliknya terasa hangat (istirahatnya hanya utk mengisi peluru & mempompa sengin saja), makin lama akurasinya menjadi semakin ngawur.....??? Saya yakin 100% pasti anda semua (yg suka latihan menembak hingga menghabiskan puluhan bahkan ratusan peluru sekaligus) pernah mengalaminya bukan....? begitu pula dengan saya geetoo loh.......!!!
Ketika tembakan mulai ngawur, pasti banyak yg menduga itu akibat dari posisi mounting teleskop yg bergeser, sehingga mereka menyeting ulang (zeoing ulang) teleskopnya. Untuk sementara waktu tembakan mulai membaik kembali akurasinya, namun tidak lama kemudian tembakan mulai ngawur lagi. Sebagian orang (termasuk saya waktu itu) menduga, pasti peredamnya yg mulai tidak beres, sehingga peredamnya kemudian dilepas dari laras senginnya. Setelah peredam dilepas, ternyata tembakan tetap ngawur juga, untuk terakhir kalinya teleskop di seting ulang (dizeroing ulang), namun hasil tembakannya tetap selalu ngawur. Kemudian saya cek lubang laras, jangan-jangan larasnya bengkok nih.....!!! tapi setelah dicek, ternyata larasnya normal-normal saja.
“Waduuuuuh.......!!! Apa lagi nih yang tidak beres, sehingga sengin saya akurasinya kok jadi amburadul begini.....?”. Akhirnya saya berhenti menembak dulu sambil duduk merenung & memikirkan apa penyebab tidak beresnya akurasi sengin saya. Waktu itu saya menduga karena saya sudah kecapekan saja, sehingga menembaknya tidak konsentrasi & hasil tembakannya
menjadi ngawur. Setelah beristirahat sekitar 5 – 10 menit, saya coba menembak lagi, “Lho.....! kok tembakannya jagi bagus lagi.....???”. Ternyata tembakannya hanya meleset 0,5 – 1 cm dari titik sasaran saja, mungkin itu akibat dari zeroing yg berulang-ulang, sehingga ketika laras sengin mulai dingin kembali terjadi sedikit penyimpangan setingan teleskop. Setelah teleskopnya saya zeroing ulang, lalu saya menembak lagi, dan akurasi tembakannya sudah normal 100% kembali seperti semula. Akhirnya dari situ, saya mendapat pengalaman & inspirasi, bahwa jika laras sengin sudah melewati batas muai logamnya (panas akibat tembakan & gesekan peluru yg terus menerus), maka larinya peluru juga akan menjadi ngawur. Tentu saja setiap logam bahan laras (kuningan, atau baja) & ketebalan laras berperan penting terhadap lamanya ketahanan muai logamnya. Dari kejadian tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Makin besar OD laras (makin tebal logam larasnya) semakin besar pula ketahanan muai logamnya, sehingga laras tidak cepat panas & kita bisa makin lama untuk menembak terus menerus.

2. Makin kecil OD laras (makin tipis logam larasnya) semakin kecil pula ketahanan muai logamnya, sehingga sebentar-sebentar kita harus istirahat & berhenti menembak dahulu, karena laras mulai panas & harus didinginkan dahulu.

3. Ciri utama bahwa laras sengin kita mulai kepanasan adalah dengan mulai ngawurnya akurasi tembakan kita. Oleh karena kitu kita harus segera istirahat dulu, hingga laras sengin kita dingin kembali. Hal-hal lain yang dapat anda lakukan & pelajari dari kejadian ini, anda bisa meneliti & mengamati sendiri waktu pakai tembak sengin anda, sampai berapa peluru sengin anda bisa tetap konstan dgn akurasi baik.....??? Jangan lupa dicatat jumlah peluru yg menyebabkan laras sengin anda menjadi panas, apa merk peluru sengin anda, apa merk sengin anda, apa bahan logam laras/isi srombong laras anda, berapa OD & panjang laras/isi srombong sengin anda, dan berapa lama waktu istirahat yg dibutuhkan hingga laras/isi srombong sengin anda dingin & siap tembak kembali....??? Dengan demikian, anda setahap sudah mengenali karakter sengin anda sendiri, sehingga anda tidak akan lagi mengobral tembakan sengin anda semena-mena , tapi anda akan semakin bijaksana, sayang, & profesional dalam merawat & menggunakan sengin anda geetoo loh Bro........!!!

14 comments:

  1. observasi bagus dengan dasar pemikiran mendalam dan pesan moral bijak. salut

    ReplyDelete
  2. Ini termasuk ilmu yg bermanfaat
    Yg ngk terputus pahalanya wslau sudah mati..jempolan analisanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih suportnya pak mohon doanya semoga masih bisa menulis lebih banyak lagi yg bermanfaat bagi pembaca

      Delete
  3. Replies
    1. PCP juga terbuat dr logam. apapun jenis ligam mempunyai kelelahan atau titik jenuh untuk menghindari kerusakan lebih awal maka butuh istirahat juga

      Delete
  4. sungguh pelajaran yg sangat berharga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih bang jarwo semoga bermanfaat

      Delete
  5. sungguh pelajaran yg sangat berharga

    ReplyDelete