***KOPREKOLOGY***
Setelah beberapa waktu memiliki sebuah bedil pompa Sharp Innova,
seorang newbie bedil berniat mengganti larasnya yang mulai ngaco,
karet-karet seal-nya yang sudah bocor sana sini, sambil ingin memuaskan
rasa penasarannya untuk melihat jeroan dan mekanisme bedil anginnya.
Inilah pengalaman pertamanya membuka bedil.
Jam 9 pagi ia mulai proyeknya. Ia siapkan segenap obeng, kunci-kunci,
palu, batang bambu, olie, kain lap, serta bensin yang ia tuangkan ke
gelas untuk mencuci gluprutan olie dan grease. Karet2 seal sudah beli di
toko 1 set lengkap.
Dengan semangat tinggi ia buka semua komponennya, tanpa kesulitan
yang berarti. Ia bersihkan dengan bensin, dan ganti semua komponen yang
dirasa rusak.
Sekarang saatnya merakit ulang.
Diambilnya laras baru. Dilumurinya seluruh permukaan luar ujung laras
dan lubang housing laras di receiver dengan lem besi, lalu laras
dimasukkan sambil diputar-putar. Jemur sampai kering. Lega. Selesai
urusan laras.
Ia pasang seluruh seal baru, lalu jerohan dimasukkan kembali ke
tempatnya sesuai urutan. Popor dipasang dan dikencangkan bautnya.
Selesai sudah. Pikirnya.
Tes pompa. Ha... sepertinya masuk anginnya, tapi kok ringan sekali ? Bunyi woossssshh.....wossshhhh.
Wah, ada yang salah, nih? Dengan semangat tinggi ia buka lagi
semuanya. Setelah diteliti dan dianalisis seperti doktor bikin
penelitian disertasi, akhirnya ketemu juga kumannya. Karet seal kapsul
tabung angin robek bocor termakan lubang2 tabung di depan yang tajam.
Rupanya kapsul tabung angin ia masukkan dari depan. Ia ganti sealnya
lagi dengan yang baru, dan dimasukkan kembali hati-hati dari belakang.
Ia tes pompa bedilnya. Brottttt.....brottttttt. Ngobos belakang.
Dengan penasaran ia bongkar lagi dari depan, lepas kembali tabung
dari receiver. Rupanya rod (stik) pentil stainless terbalik pasang. Yang
bagian pendek terbalik dengan bagian panjang. Ah, gampanggggg. Balik
saja. Segera ia rakit ulang semuanya.
Tes pompa ulang. Brootttt.....brottttt. Tetap ngobos belakang.
Ia mengernyitkan kening. Gimana tow bedil edan ini? Ia bongkar ulang
dari depan, buka tabung dari receiver dan periksa pikir ulang. Akhirnya
ia temukan jawabnya. Oooooo....rupanya cincin penahan stik pentil
terbalik pasang. Mestinya dipasang di belakang, ia pasang di depan.
Halah....gitu aja kok repot. Dia masukkan ke posisi yang benar, dan
bedil dirakitnya lagi semuanya.
Sekarang pasti jadi.
Tes pompa lagi. Lhoo.....kok lengan pompa tidak sampai kandas ke tabung ? Menggantung seperti lengan cakil.
Dengan analisis mekanika akhirnya ketemu juga jawabnya. Ternyata
setelan batang pompa kepanjangan. Ia kendorkan baut pengunci housing
kepala pompa, dan ia putar ke kanan supaya memendek. Setelah buka-pasang
buka-pasang batang pompa sampai lebih 10 kali, akhirnya ketemulah
ukuran yang tepat. Lengan pompa (forearm) tepat masuk ke dasar permukaan
tabung.
Ia mulai lelah dan berkunang-kunang. Sudah lebih dari 15 kali bongkar
pasang. Perutnya melilit. Tapi ia yakin sudah selesailah sekarang
tuntas semuanya. Dirakitnya kembali semua.
Dengan penuh semangat ia tes pompa 10 kali. Semua angin masuk semua. Betapa lega hatinya.
Dimasukkannya mimis, dan ia tes tembakkan.
Jjbbbroooottttttshhhhhsssss. Ia terhenyak terperanjat kaget bukan
kepalang. Angin keluar dari segenap penjuru receiver. Matanya pedih
kesembur olie dari pantat receiver. Ia sudah hampir menangis.
Kennnaappaaaaa laaggggiiiii innniiiii ?
Diintipnya lubang laras dari depan. Gelap. Pellet masih duduk manis
di tempatnya. Tidak keluar. Diambilnya kawat panjang, ditohoknya pellet
dari depan supaya keluar dari buntut. Tentu saja moncong dan ulirnya
terluka.
Setelah kesekian puluh kali bedil ia bongkar, sekali lagi receiver
bedil ia bongkar lepas untuk meneliti penyakitnya. Setelah dibolak-balik
puluhan kali akhirnya ketemu penyakitnya. Lubang transfer port ketutup
lem besi. Angin dari kapsul tabung angin tidak bisa masuk ke laras.
Bahkan segumpal lem besi ikut menempel keras ke dalam laras.
Sambil menangis ia pukul-pukul receiver dengan palu untuk memisahkan
lagi laras dan receiver untuk dibersihkan semuanya. Hingga receivernya
retak. Akhirnyapun laras bisa tercabut, dibersihkan, dikeringkan dan
dilumuri lem lagi dengan sehati-hati mungkin, laras kembali dimasukkan
ke receiver, putar hati-hati.
Dipasangnya kembali semuanya. Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore.
Lapar dan haus bukan kepalang. Dia bertekad inilah rakitan yang
terakhir. Ia ingin segera selesai, rapikan semuanya, minum makan mandi
jemput pacar dan tidur, dan berburu esok pagi.
Dipompanya bedil 12 kali. Dimasukkan mimisnya, dibidikkan batang pohon rambutan dan ditembakkan.
Jjbbbrrrrooootttssshhhhhhhhh. Angin berhamburan dari receiver ke
semua penjuru. Matanya kanannya kemasukan olie lagi. Kali ini lebih
banyak. Mimis tetap tidak keluar.
Bedil ia banting ke tanah.
Mukanya pucat seperti kertas. Ia betul-betul sudah putus asa.
Betul-betul tidak tahu lagi apa yang mesti diperbuat. Lelah luar biasa.
Matanya sudah gelap sebelah kesembur olie. Jam sudah menunjukkan pukul 5
sore. Saatnya ia jemput pacarnya les. Haus lapar jengkel tak terkira.
Refleks ia sambar gelas di sampingnya, ditenggaknya seluruh isinya,
dengan cara seperti menenggak Jack Daniel seperti biasa ia lakukan
dengan teman-temannya.
Ia kaget seperti dipatuk ular. Gidro-gidro. Rasanya aneh. Lidah, mulut dan kerongkongan terasa pedas seperti terbakar.
Untuk meredakan stress, putus asa dan pedas terbakar di mulutnya,
diambilnya sebatang rokok, diselipkan di bibirnya, dan dinyalakannya
dengan korek api.
Tiba-tiba terdengar ledakan cukup keras di mulutnya. Seperti letupan
meriam bambu. Ia terjengkang ke belakang. 6 biji gigi depannya yang
mrongos rontok dan terpental melesat dengan kecepatan 350 fps. Luncuran
gigi menghantam dinding di depannya dengan grouping 15 cm
center-to-center, seperti pola spread tembakan shotgun !!!
Sebelum koma dan digotong ke rumah sakit, ia samar-samar masih bisa
melihat sepasang tupai berlompatan riang ketawa cekikikan di atas pohon
rambutan.
Selanjutnya ia sudah tidak ingat apa-apa lagi.
....................................................................................
Note :
1.Yang ditenggak newbie adalah bensin dalam gelas yang dipakai untuk mencuci gluprutan olie. Saking stress dan putus asanya.
2.Pada rakitan terakhir, angin tetap tidak bisa masuk ke laras karena
rupanya antara lubang transfer port di receiver dengan lubang angin di
laras tidak segaris. Tidak hati2 me-lem dan mensinkronize lubang. Jadi
buntu 100%. Newbie tidak bisa lagi menemukan penyebabnya itu karena
sudah koma duluan. Kasihan ya.
3.Cerita humor anekdot fiktif ini mengandung pesan moral dan pesan
teknis, bahwa sesederhana apapun bedil, tetap saja dia bedil yang
didesain dan dibuat oleh manusia dengan teknik yang cukup rumit dan
dengan presisi tinggi. Bergeser 1 mm di tempat tertentu bisa menyebabkan
bedil tidak berfungsi sama sekali atau bisa saja menjadi bahaya besar.
Koprekology (tinkering) secara sembrono dan kurang hati-hati, tanpa
panduan pihak yang lebih berpengalaman – terutama bagi para pehobi
pemula -- atau tanpa panduan dari literatur panduan service dan parts
diagram, adalah sesuatu yang mengandung resiko.
Tidak sedikit kejadian kecelakaan fatal akibat kesembronoan :
Kejedot modul buntut springer. Jari putus kejepit laras dan receiver
break barrel. Jari putus kejepit receiver dan cocking lever pada
underlever dan sidelever. Kepental bolt yang lepas masuk ke mata. PCP
meledak karena diisi oksigen dan bukan udara. Kepala gegar terhantam
laras break barrel yang mrucut saat mengokang dengan tangan licin.
Kepala bolong terhantam luncuran visir depan break barrel yang mrucut
saat dikokang (visir depan sistem jepit yang duduknya longgar bisa
terpental seperti peluru kaliber .50). Bedil meledak sendiri tanpa
ditarik picunya. Mata kemasukan mimis richochet Telescope longgar di
springer tanpa stopper meluncur menghantam mata. Mimis diemut dimasukkan
mulut tertelan. Kena tembak dirinya sendiri. Dan lain-lain human error
yang membahayakan.
Safety first. Waspada dan hati-hati adalah bijaksana.
Malpraktek kecerobohan konyol dalam Koprekology juga sering terdengar, dan mungkin bahkan sudah menjadi pengalaman pribadi :
Per kecil melenting hilang entah kemana. Ngamplas ngikir terlalu
banyak akhirnya malah oblak. Mau amputasi kiri keliru amputasi kanan.
Baut dol karena kekencangan memutar. Gotri menggelinding hilang dipatuk
ayam disangka jagung. Lubang yang mestinya diisi udara eh.. diisi olie.
Nge-lem kebanyakan akhirnya semua lubang tertutup buntu. Yang mestinya
disogok pake plastik disogok pake kawat. Yang mestinya dibersihkan pake
degreaser dibersihkan pake bensin. Yang mestinya lurus diganjal
dimiringkan. Yang mestinya diminyaki silikon diminyaki minyak jelantah
gerih. Dan lain-lain.
Apapun komentar orang, Koprekology adalah cabang ilmu yang menantang
dan ekspresif improvisasif. Merupakan cerminan kecintaan orang terhadap
hobinya, yang menganggap insinyur2 teknik di divisi riset di pabrik
bedil hanyalah sekumpulan orang2 culun yang hasil karyanya salah melulu
tidak sempurna dan hanya akan sempurna di tangan Koprekolog.
Jadi sekarang semuanya terserah Anda. Mau jadi insinyur teknik culun
atau menjadi Koprekolog......... Atau, menjadi Koprekolog culun.
Ok. Semoga cerita lucu wagu dan aneh tragis ini bisa membawa manfaat.
Have a nice shooting day.
Salam Springer. Kux Klux Klanck. One Cock One Shot One Kill.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
WARNING :
Artikel ini adalah karya asli. Belum pernah dipublikasikan. Nama,
tempat, dan kejadian adalah fiktif belaka. Jika ada kemiripan, itu
adalah kebetulan. Artikel semata-mata untuk hiburan dan dagelan, dan
tidak ada maksud untuk menghina, melecehkan, menyudutkan dan merugikan
pihak manapun.
Copy dan publikasi oleh pihak lain untuk tujuan komersil tanpa
persetujuan dari author adalah dilarang, sesuai undang-undang, dengan
ancaman hukuman pidana dikoprek moncongnya diskeur.
Atiitt peyut! kah kah kah kah! Ijin copy ah!
ReplyDeletemonggo silahkan
DeleteWAKAKAKAKAKAKA :D
ReplyDeletelucu banget!!!
makasih ceritanya inspiratif dan sangat menghibur.
oke sama sama yg jelas ini kisah terinspirasi real story
DeleteIjin copas pak.. hehe
ReplyDeletemonggo pak joko sertakan sumbernya biar afdol
Deletehttp://www.shafou.com/
ReplyDeleteijin kopas ya mas bro....salam sengin
ReplyDeletewokeh sertakan sumbernya ya pak biar afdol
Deletecopas om
ReplyDeleteWaduh sampe berair mata saya ngebacanya.
ReplyDeleteWaduh sampe berair mata saya ngebacanya.
ReplyDelete