Tuesday 29 October 2013

Wahyudi Boris -> Cara Ndeso Belajar Sniper : "MENGGAMBAR GRAFIK LINTASAN PELLET/TRAJECTORY PLOT DI KERTAS MILIMETER BLOK


Kira-kira senapan apa yang mau dipakai sebagai model paparan? Ok. Yang banyak pemiliknya aja deh. Senapan Pompa Tangan ( Sharp dan konco-konconya, saudaranya, emaknya, bapaknya bokapnya, sepupunya, anak-buahnya, bapak-buahnya, termasuk Gejluk). LANGKAH-LANGKAH : 1.Pasanglah kertas sasaran pada jarak-jarak berikut ini, rata mendatar. (Jaraknya diukur lho pake meteran. Jangan dikarang atau dikira-kira). Jarak : 5m, 10m,15m, 20m, 30m, 40m, 50m, 60m, 70m, 80m. Stop aja di 80 m. entar kebanyakan. Makin jauh, ukuran kertas sasaran makin besar. Sebagai gambaran, untuk yang dititik 80 m, usahakakan kertas sasaran berukuran 1m x 1m bujur sangkar. Masing-masing sasaran diberi titik target di tengah pake spidol. Semakin jauh agak besarin sdikit titiknya. Supaya bisa terlihat/teridentifikasi oleh telescope. Untuk jarak 5m, 10m, 15m kecil aja. Sebesar ukuran lubang pellet (lebih kurang sekitar 5 mili meter saja diameternya). Mulai jarak 40 meter, spidol titik sasaran gak usah pas di tengah kertas. Agak ke atas saja. Supaya lebih banyak ruang kosong kertas di bagian bawah. Hampir lupa, kertasnya yang tipis aja. Yang gampang ditembus pellet. Jangan yang tebal. Terutama kertas sasaran yang jarak 40m ke atas. 2.Pastikan bahwa senapan sudah mantep segalanya, sudah top markotop segalanya. Telescope juga tap markatap. 3.Meja, kursi, dan dudukan juga sudah mantep. Oya, dudukan popornya jangan yang keras. Bantal kapuk boleh juga. Yang masih “main”. Jangan yang gembung keras. Jaket parasit juga bagus. 4.Sekarang pompalah Sandra Dewi….eh.. senjata kesayangan Anda (halahhh.. ngeres terus iki..piye to ??) Untuk Innova pompa aja deh 10 x. Atau terserah Anda berapa. Yang penting antara power dengan berat pellet seimbang, jangan sampai over-powered sehingga pellet terbang kebanting-banting gak akurat. (untuk selanjutnya, dalam proyek ini semua tembakan dipompa dengan jumlah pompaan yang sama, dengan cara dan ritme memompa yang sama, supaya isi angin dan tekanan angin dalam tabung konsisten dari tembakan ke tembakan. Jangan kadang pelan, kadang cepet, trus ujug-ujug uclak-ucluk-uclak-ucluk ngebut kayak mau masturbasi gitu heheheh ). 5.Masukkan pelletnya. Periksa dulu pelletnya. Yang pantatnya peot jangan dipakai. Pilih yang bulat mulus bahenol dan semlohe…heheheh (untuk selanjutnya, seluruh 1 session proyek ini hanya menggunakan 1 jenis pellet. Tidak boleh berganti-ganti pellet, karena masing-masing pellet dengan bentuk dan berat yang berbeda-beda akan menghasilkan perkenaan yang berbeda-beda pula. Jadi harus konsisten 1 jenis pellet. Pelletnya harus pellet Germany, jangan pellet cap Kodok… (eh, ono enggak sih yang cap Kodok ? ). 6.Kemudian zerolah pada titik sasaran 15 m. Betul-betul zero dan nitik betul. Yakinkan dengan 10 tembakan terzero nitik. 7.Kemudian tembakkan dengan bidikan di titik sasaran mulai yang terdekat 5 m. Kenanya di mana jangan dipedulikan. Pokoknya tembak di titik. Anda tidak diminta untuk mengenai titik sasaran. Yang penting Anda BIDIK TEPAT di titik sasaran. 5 kali tembakan. ( di keseluruhan proyek, Anda harus menembak DENGAN CARA YANG SAMA. KONSISTEN. Megangnya ditempat yang sama, pipinya di tempat yang sama, tangan di tempat yang sama, keras lunaknya genggaman sama, mata ditempat yang sama di telescope, miring dan tegaknya senapan sama, posisi landasan juga sama plek ). Kenapa ? Ya udah, pokoknya begitu. Supaya konsisten. 8.Lalu tembakkan di sasaran jarak 10 m. 5 x tembakan. 9.Lalu tembakkan di sasaran jarak 20 m. 5 x tembakan. 10.Jarak 30 m. 5 x tembakan. 11.Begitu terus sampai ke jarak sasaran terakhir yang di jarak 80 m. 12.Sudah. Pekerjaan nembak Anda sudah selesai. Jadi di luar tembakan-tembakan zero yang dijarak 15 m, Anda hanya perlu melakukan tembakan total sejumlah : 5 tembakan x 9 sasaran = 45 x tembakan. Gak capek to….. 13.Sekarang ambil semua kertas sasaran yang sudah ditembak. Masing2 sasaran beri keterangan jarak tembaknya, supaya jangan kebalik balik. Dan tandai atas dan bawah pada kertasnya, supaya jangan juga terbalik-balik juga. Soalnya hasil tembakan ini mau digambar broo…..(Menembak juga ada nggambarnya lho)… Bukan cuma Tino Sidin aja yang harus nggambar. 14.Setelah dikumpulkan, masuk ke rumah, cari meja lebar, bawa semua hasil tembakan ke meja. Sekarang kerjaannya nggambar. Siapkan kertas millimeter blok, Penggaris, pensil. 15.Masing-masing kertas sasaran lubang-lubang kena tembak sebanyak 5x. Tarik garis silang menyilang antar lubang tembakan di masing-masing kertas sasaran. Untuk menentukan titik tengah grouping perkenaannya. Beri titik di tengah grouping. Kalau perkenaan ada kecenderungan melenceng-melenceng ke arah kiri atau kanan dari sumbu vertical titik sasaran, berarti telescope masih mereng atau pergeseran karena factor angin atau factor zeroing yang gak sempurna. Gak apa-apa. Yang kita mau cari adalah naik turunnya kok. Kalo mereng, proyeksikan titik grouping ke tengah sumbu vertical target. Sekarang UKUR TITIK GROUPING KE TITIK TENGAH DIAMETER SASARAN. Ukur s/d mm terdekat. (Misalnya : 12 mm, ato 27 mm dsbnya). Dan diberi tanda notasi, itu titik grouping berada di BAWAH titik tengah sasaran atau di ATAS titik tengah sasaran. Jadi nanti datanya begini : (Harus didata Lho. Penting ). Senapan : Sharp Innova (misalnya) Serial Number : 93456741 Scope : Bushnell 4-12x40 (misalnya) Tinggi scope : 60 mm (misalnya) Posisi perbesaran: 9x misalnya Posisi : Benchrest (bersandar) Pellet : RWS Super Dome, misalnya Berat pellet : 8,3 gr Grouping Qty : 5 x tembakan Angin : Angin mati. ( makanya pilih saat angin benar-benar mati, karena kalo gak pas angin mati nanti hasilnya membingungkan ). Hari : Pagi/Siang/Sore Penembak : Luwak Ngablak (misalnya) Jarak Tembak (m) Jrak Titik Group ke Titik Sasaran (mm) -/+ 0 5 --- -/+ 10 -- 15 -- Dst-nya….. 80-- 16.Setelah datanya lengkap terus digambar di atas kertas millimeter blok ukuran-ukuran itu. Sumbu X merupakan Jarak Tembak, sumbu Y merupakan Jarak Titik Tengah Grouping ke Titik Tengah Sasaran. Mudeng dan gampang to ? 17.Kalo perkenaan di atas titik target berarti di sumbu Y positif, kalau di bawah titik target berarti di sumbu Y negative. Sedangkan yang di jarak 15 m maka gambar titik perkenaannya sumbu Y di titik Nol (0), sedangkan sumbu X di titik jarak 15, karena di titik itulah senapan dizero. Pada tembakan jarak 0 m, titik koordinat X=0, Y= jarak antara pusat tanda silang telescope dengan titik tengah bore senapan. Gambarnya Bikin perbandingan skala yang bagus, dan berikan titik yang jelas di kertas millimeter sebagai representasi data. 18.Kemudian yang terakhir, HUBUNGKAN KESEMUA TITIK TERSEBUT secara interpolasi dengan pola tarikan garis melengkung antar titik yang langsam mulus. 19.Selanjutnya, rapikan dan perjelas semuanya. Kalau gambarnya kecil, perbesar. Beri angka-angka yang jelas. LALU TEMPELKAN DI LANGIT LANGIT KAMAR. Sehari-dua hari gak hapal. Lama-lama Anda akan Hapal !!!!! Kalo agak tumpul kecerdasannya untuk mengingat-ingat, perkecil gambarnya, lalu dilaminating lalu di tempelkan di popor sebelah kanan dengan posisi terbalik terjungkir. Supaya kalo mau nembak buruan yang sudah tertaksir jaraknya tinggal miringkan senjata dan mencontek ke kepekkan yang tertempel. Atau di popor kiri juga gak papa. Asal mau pipinya baret-baret aja. NAH, ANDA SEKARANG SUDAH MEMILIKI TRAJECTORY PLOT SENAPAN KESAYANGAN ANDALAN ANDA. SUDAH TERTEMPEL DI SENAPAN ANDA KEMANAPUN SENJATA DIBAWA. Apa gunanya dan bagaimana menggunakannya, nanti saya coba paparkan di bawah. Sebelum itu, perlu dipahami beberapa penjelasan tambahan berikut ini : 1.Data dan gambar itu hanya berlaku bagi SENJATA YANG ANDA PAKAI UNTUK DATA ITU. Beda senjata akan beda hasilnya. 2.Hanya berlaku pada JUMLAH POMPAAN (untuk pumper) yang Anda pakai atas data itu. Hanya berlaku untuk tekanan/psi yang relative sama stabil (untuk Gejluk dan PCP). Beda jumlah pompaan akan berbeda hasilnya. Beda psi akan beda juga trajectorynya. 3.Hanya berlaku untuk JENIS DAN MERK PELLET YANG ANDA PAKAI saat itu. Beda merk, beda bentuk, beda berat pellet, akan beda hasilnya. 4.KEMUNGKINAN, hanya berlaku pada model pegangan / handling yang Anda pakai. Kalau dengan model pegangan yang lain mungkin saja sedikit berbeda hasilnya. Akan bisa sangat berbeda jika senapan yang dibikin trajectory plotnya adalah senapan springer. Kalau pompa gak beda-beda amat. PCP dan Gejluk juga. Hampir sama. Asal di posisi psi yang stabil. 5.Baik untuk senapan pompa maupun senapan spring, hanya berlaku pada ketinggian dpl (di bawah permukaan laut) pada saat bikin plot. Jika bikin plot di pantai lalu dipakai patokan nembak di Puncak Gunung Lawu, tidak akan berlaku. Melesetnya seberapa, kurang tau. Belum pernah ke Lawu bawa senapan. Kalo bawa nasi pecel dan ayam goreng, pernah. 6.Untuk senapan gas CO2, hanya berlaku pada kisaran suhu udara sekitar suhu saat bikin plot. Kalo bikin plotnya siang-siang di Gurun Arab, sama sekali tidak akan berlaku untuk patokan nembak di Kutub Utara. 7.Untuk senapan PCP, Gejluk, akan berlaku dimanapun juga asal tekanan / psi-nya sama. 8.Titik Zeroing yang dipaparkan di atas yaitu pada titik 15 m, tidak bersifat mutlak. Anda bisa juga membuat trajectory plot pada posisi zeroing 10 m, atau 20 m. Tapi pada kebanyakan senapan angin dengan kecepatan pellet maksimal 1100 feet per detik, zeroing di titik jarak 15 m adalah sangat optimal memadai. Lebih dari itu nanti rising-factor-nya terlampau tinggi. 9.Semakin kecil grouping tembakan Anda pada masing-masing jarak, gambaran trajectory plot akan semakin presisi. 

Anda sudah mengenal senapan Anda yang paling Anda sayangi ya ? Pasti Anda bilang : whoooo…. Ya jelas sudah toooo bro….Moncongnya sudah saya kasih peredam cantik, di bawahnya ada senter Halogen terang banget, pakai aki kering, wis tak pasang telescope cakep bro Merk Bushnell, ada zoomnya sampai 4-12x40 trang banget dan tahan air, di dalamnya bisa terang warna merah kuning ijo, masih tak tambahi laser lagi. Sudah nitik banget antara laser dengan scope, sudah tak kasi seling empuk di pundak, buntutnya sudah tak ganti karetnya yang bisa disetel naik turun brooo…popornya sudah tak kasi stiker klub nembak yang keren. Larasnya aja sudah kuganti pake laras Jerman. Kalo di rumah kumasukkan di kopor senapan berlapis alumunium cantik, kedap udara dan kedap air. Pokoknya ciamik abissss. Jangankan jarak dekat, dari jarak 100 meter aja gw kenal itu adalah senapan milik gw tercantik yang gw sayang2……(begitu kira2 nyanyiannya…) Heheheheh. Bagus. Bagus. Anda sudah mengenal senapan kesayangan Anda, seperti Anda sudah mengenal artis Sandra Dewi yaaa….. Wajahnya, lekuknya, senyumnya, guratan2 asyiknya, roti-rotinya, weleehhhh… wis..wis..wis.. lha kok malah ngeresss. Tapi hatinya belum tau khan ? Karakternya belum tau. Kalo tidur ngeces enggak juga gak tau. Kuat gak lari ngitari lapangan 10 kali gak tau. Kalo nampar bisa sekeras apa juga gak tau. Mengenal senapan sendiri seperti mengenal artis seperti itu tidak cukup, bahkan jauh dari cukup. “HAL YANG SANGAT PENTING DIKETAHUI DAN DIKENALI BAGI PEMBURU MULTI-RANGE ADALAH TINGKAH LAKU / TABIAT SENAPANNYA DALAM MELONTARKAN PELLET, BENTUK LINTASAN PELLETNYA. (terserah apapun merk dan bentuknya)” Coba zerolah (men-seting titik + telescope pada perkenaan peluru) senapan Anda pada jarak 20 meter misalnya. Lalu bidik dan tembakkan pada jarak 5 meter. Kena di mana ? Tembakkan juga pada jarak 10 meter, 17 meter, 24 meter, 37 meter, 54 meter, 75 meter, 100 meter, 120 meter ? Kena di mana aja ? Bingung ? Kalo tiba-tiba Anda dikasih PR (pekerjaan rumah) mendadak disuruh nembak kaleng softdrink pada jarak 80 m tanpa ada proses zero lebih dulu pada jarak itu dan berhadiah Grand Livina kalo kena, tapi senapan Anda disita kalo gak kena, apakah Anda berani menerima tantangan itu ? Anda pasti deg..degan dan bingung, kaleng softdrink ini, pada jarak segitu mau dibidik dimana ya supaya kena ? Dibidik pas di tengah, di bawahnya, atau dibidikkan di buah pepaya 1 meter di atasnya, atau di buah nangka 2 meter di atas sasaran ? Ato dibidik di buah kelapa ? Hehehehehhe. Takut kan ??? Mau ilang nih Sandra Dewi… eh.. senapan kesayangan….. Tenang brooo…. Sabar dan tawakal aja dulu. Senapanmu gak akan ilang, dan pulang sambil bawa Grand Livina kalo elo sudah mengenal senapan kesayangan lahir batin. Ocelah kalo begiczu, sekarang KITA KENALI DULU KARAKTER LINTASAN PELLET SENAPAN KITA. Dalam mengenalnya harus sabar, tenang, cermat, hati-hati, dan perlu waktu agak lama. Penembak harus sabar dan tenang……. 
Syarat pokoknya adalah
  1. Senapan harus memiliki konsistensi tembakan yang baik / akurasi yang baik. 
  2. Telescopenya harus kuat getaran dan tidak goyah sama sekali. Pokoknya yang kualitas bagus deh. Mountingnya yang one-piece supaya mantep. Tapi kalo punyanya yang two-pieces juga gak apa-apa. Zoomnya yang tidak lari-lari melenceng, kanan, kiri, atas, bawah. 
  3. Antara telescope dengan lubang bore harus benar-benar lurus segaris. Caranya nyetel gimana tanya teman-teman yang ahli telescope. 
  4. Punya lapangan yang panjang. Boleh minta ijin pinjam kebon tetangga. 
  5. Punya meja dan kursi agak tebal kokoh tidak goyang dombret apalagi polio, untuk landasan tangan saat menembak. 
  6. Punya bantalan tangan / bantalan popor senapan. 
  7. Satu atau dua tipe pellet (lebih banyak lebih bagus), merk dan berat peluru yang terbukti selama ini paling akurat berpasangan dengan senapan Anda. 
  8. Meteran gulung. 
  9. Teropong / Binocular. 
  10. Kertas Target. 
  11. Spidol. 
  12. Dudukan target. 
  13. Kertas Milimeter Blok. 
  14. Pensil. 
  15. Penggaris 
  16. Angin Mati. 
  17. Kalo bisa sih penembak musti punya skill menembak yang cukup baik. Heheheheh. Pasti baik semua. Lihat tuh buktinya di kamar Anda berbagai hiasan burung kering aneka warna banyak bergelantungan di dinding. Hehehehe ( Duhh, malang nian nasibmu wahai burung) Sudah itu aja. (Ada satu lagi sih, tapi rasanya kok terlalu ribet gitu). oh iya kalo mau dan mampu sediakan juga timbangan emas. Yang digital itu. Untuk apa ? Untuk nimbang pelurunya. Supaya peluru yang dipakai betul-betul seragam beratnya. (Diseleksi. Gak usah juga gak apa-apa). Anggap aja peluru sudah seragam. Just for fun aja kok. Gak perlu repot-repot. Sekadar supaya tahu dasar-dasar pengenalannya. 
KITA AKAN MEMBUAT PLOT / GAMBAR LINTASAN PELLET / (TRAJECTORY PLOT) 
 
CARA MENGGUNAKAN TRAJECTORY PLOT SENAPAN ANDA
Ini session yang paling menarik. Karena disinilah seni matematika dan fisika menembak yang sebenarnya, berawal. Ibarat bangunan, inilah fondasi bagi petembak. Tanpa fondasi ini, struktur profil Anda sebagai petembak pemburu multi-range akan sangat lemah rapuh dan efeknya adalah Anda selalu mengalami kebingungan dan ketidak-pastian / ketidakyakinan bidikan setiap kali menembak diluar titik zeroing. Coba renungkan, bagaimana suasana itu menyelimuti Anda setiap kali melakukan tembakan selama ini dari pengalaman Anda. Selalu bingung dan tidak yakin kan ? Benar nggak ?? Suasana ketidakyakinan itu di lapangan biasanya tertutupi oleh kenyataan bahwa sasaran tembak yaitu binatang buruan Anda berukuran besar. Ditembak dan kena. Kena karena besar. Padahal sebenarnya adalah tidak kena/meleset. Akan meleset 100 % jika sasarannya kecil. Pada jarak-jarak kritis, peluang melesetnya sangat besar. Cara membaca grafik tersebut adalah, bayangkan sumbu X itu adalah garis bidik telescope Anda. Sumbu Y adalah ukuran dalam millimeter seberapa naik atau seberapa turun perkenaan di sasaran, dari titik bidik. Seberapa naik atau seberapa turunnya pada jarak tembak tertentu, lihat di gambar grafik lintasan / trajectorynya. Misalnya pada jarak 0 m, perkenaan berada 6 cm di bawah titik bidik. Iya kan ? Lha iya, kan ada selisih jarak sekitar 6 cm dari titik tengah moncong ke titik tengah kaca telescope ? Misalnya lagi pada jarak 5 m, perkenaan berada 3 cm di bawah titik bidik. Selalu lihat gambarnya untuk tahu dimana dia akan kena. Pada jarak 15 m, PERKENAAN TEPAT PADA TITIK BIDIK. Iya kan ? Garis lengkungnya kan tepat memotong sumbu X di satu titik ? Lha iya, karena Anda telah menzero senapan Anda tepat di jarak 15 m kan pada saat bikin plot trajectory !!! Heheheheh. Mulai paham kan ? Lalu secara perlahan-lahan garis lengkung lintasan peluru itu naik seiring dengan bertambahnya jarak. Perkenaannya di atas titik bidik. Saya gak tau tepatnya di mana pada tiap jarak tertentu. Tergantung gambar Anda. Dan pada suatu titik tertentu garis lengkung itu mencapai titik puncaknya. Dengan titik perkenaan sekian cm dari titik bidik. Lihat gambar Anda. Lalu turun-turun terus seiring bertambahnya jarak, dan pada jarak tertentu, garis lengkung itu memotong Sumbu X lagi di satu titik perpotongan. Lihat gambar Anda !! Pada jarak berapa m itu terjadi ? Ingat-ingat jarak itu !!! Inilah titik secondary-zero (zero kedua). Primary-zero (zero pertama) kan sudah Anda tahu sendiri yaitu di titik 15 m. Anda sendiri yang menzeronya kan ? Secondary-zero ini merupakan resultante dari kecepatan pellet, gaya gravitasi bumi, gaya putar pellet dan hambatan udara. Karena faktornya banyak dan jaraknya lumayan jauh, titik ini dalam praktek penembakan akan berubah-ubah sedikit. Kemudian setelah titik secondary-zero tadi, garis lengkung akan menurun ke bawah, menjauhi sumbu X. Terussss menurun, mula-mula langsam, lalu pada titik jarak tertentu mulai menukik agak tajam dan makin tajam ke bawah ketika jarak semakin jauh. Titik perkenaan makin menjauh dari titik bidikan. Titik-titik ketika garis lengkung itu mulai menukik tajam itu menggambarkan pada jarak tersebut pellet mulai kehilangan segalanya : kehilangan daya dorong, daya putar / spin, kehilangan kecepatan, kehilangan daya tembus, kehilangan stabilitas. Kehilangan energy kineticnya. Ketika pellet sudah sangat jauh perkenaannya di bawah titik bidik, maka Anda akan bisa segera tahu dan menyimpulkan, itulah range / rentang jarak maksimal kemampuan senapan Anda. !!!! Dengan demikian dalam praktek berburu Anda, Anda akan segera bisa mendefinisikan pada rentang jarak berapa m Anda masih yakin dan percaya diri untuk menembak sasaran (effective-range), dan mulai jarak berapa m Anda memutuskan sebaiknya tidak usah menembak karena kemungkinan kenanya sangat tipis, karena sudah out-of-range. Sudah diluar kemampuan senapan Anda. Efektif range beda-beda tergantung senapannya. Makin berkekuatan besar efektif-rangenya makin jauh juga. Misalnya untuk PCP dengan 2.500 psi mungkin sekitar 90-100 m atau lebih sedikit (saya kurang tahu, sebab gak punya PCP). Namun juga tidak bisa digenjot sebesar-besarnya karena akan terbatasi oleh tingkat kecepatan pellet, dimana kecepatan pellet di atas kecepatan suara akan menyebabkan akurasinya ambruk. Percuma juga power besar tapi tidak akurat. Seperti kontol besar tapi letoy ehehehe. Apapun, hukum fisica mekanikal akan selalu memberikan batasan tertentu. Kembali ke… laptop : JADI, DENGAN BERPATOKAN PADA PLOT TRAJECTORY SENAPAN ANDA, ANDA TINGGAL MENGKOMPENSASI TINGGI RENDAHNYA BIDIKAN, AGAR PELLET MENGENAI SASARAN. JADI SERINGKALI YANG ANDA BIDIK NANTI ADALAH BUKAN TITIK SASARANNYA, TAPI YANG ANDA BIDIK ADALAH DI ATAS SASARAN ATAU DI BAWAH SASARAN. BERAPA (mm) ATAU (cm) KOMPENSASINYA, SELALU LIHAT DI GAMBAR PLOT TRAJECTORY. UNTUK ITU ANDA HARUS MENAKSIR SECARA TEPAT BERAPA METER JARAK TEMBAK DARI ANDA BERDIRI SAMPAI DENGAN TITIK SASARAN. TITIK BIDIKAN TEPAT DI TITIK SASARAN HANYA TERJADI PADA TITIK PRIMARY-ZERO DAN TITIK SECONDARY-ZERO. Atau : ANDA MENGKOMPENSASI TITIK BIDIK SECARA MEKANIS-OPTICAL DENGAN CARA MENAIKKAN ATAU MENURUNKAN BIDIKAN DENGAN MENGKOMPENSASI PADA CLICK DOWN-UP TELESCOPE ANDA, SEPERTI DI FILM-FILM TV SNIPER ITU. CARANYA GIMANA DAN NGITUNGNYA GIMANA, COBA ANDA EKSPLORASI SENDIRI. Sekarang saatnya Quiz. Lho, ada Quiznya lagi ya ? Iya, supaya tambah asyik. Emangnya cuma Tukul yang boleh Quiz. Passwordnya : Bravo Penembak Metal Siluet atau target…….. Quis : Sasaran jarak 100 m. Kill Zone sasaran seukuran bola kaki (diameter lebih kurang 30 cm). Telescope sudah zero di jarak 15 m. Angin bertiup kearah kiri dengan kecepatan 5 km/jam (angin hampir mati). Kelembaban udara 50%. Suhu udara 30 derajat Celcius. Sudut tembakan 5 derajat. Perbesaran scope 12 kali. 1 klik telescope = ¼ inchi, 100 yards. Pertanyaan : Berapa click naik/turun dan berapa click kiri/kanan supaya tembakan kena sasaran ??? Jawabnya silakan dipraktekkan dilapangan, dan jawabannya diposting di forum. Lha apa bisa kena jarak sasaran sejauh itu ? Ah, bisa aja. Bukan hanya kena. Tapi kena terus. Sudah jelas kan cara, fungsi dan manfaatnya ?? Ayoooo, kumpulin teman-teman rame-rame bikin trajectory plot senapan masing-masing. Sebentar aja kok. Mumpung banjir sudah reda. Setelah terampil dengan semua hitungan dan semua pernik-pernik tadi, bahkan sudah hapal luar kepala, niscaya Anda akan menjadi petembak buru multi-range yang jempolan. Tidak grogi disuruh nembak berbagai jarak berbeda-beda. Tinggal main klik telescope saja. Kalau ditambah bakat-bakat lain yang menunjang, tak tertutup kemungkinan bisa menjadi Sniper Hebat sepert:
 Vasily Iliyiv Zaitzev dari Soviet, atau Simo Hayya dari Finland. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- OK. Kayaknya ruwet ya bikinnya, karena ditulis. Tapi kalau dipraktekkan hanya perlu waktu 1,5 jam saja. Anda juga bisa memperluasnya untuk membuat trajectory plot dengan pellet-pellet yang lain, senapan-senapan yang lain. Yang penting kan sudah tau dasar-dasarnyanya seperti yang saya jelaskan itu. Mohon maaf kalo ada yang salah, mohon teman-teman koreksi dan sempurnakan, supaya lebih sip. Harap maklum, cuma amatiran dan Ndeso. Karena di tempat Ndeso ya pakai bamboo, kertas dan pensil aja. Semoga bermanfaat bagi teman PCPer, Pumper, Gejluker, dan Springer yang sedang sangar-sangarnya jadi Penembak. OK. Sekarang Anda tidak perlu lagi bingung menembak di segala jarak. Tugas Anda sekarang semata-mata tinggal menaksir jarak, menaksir dan mengkoreksi angin, meng-klik telescope, membidik dan menarik pelatuk. DAN, MULAI SAAT ITU, ANDA SEDANG MELANGKAH MEMASUKI ZONA BARU YANG MUNGKIN BELUM PERNAH ANDA RAMBAH JAMAH SECARA SADAR SEBELUMNYA. ZONA MATEMATIKA, ZONA TERSEMBUNYI, ZONA RAHASIA DAN ZONA YANG PALING MEMPESONA DARI DUNIA AIR RIFLE, YANG AKAN MEMBUAT ANDA TERGILA-GILA, YAITU : A-K-U-R-A-S-I. Jadi, silakan saja bawa Grand Livina itu. Sudah sepantasnya itu menjadi hak Anda. Sesampai di rumah usap-usap, peluk dan belailah Sandra Dewi…. Eh..halah..,,senjata kesayangan Anda itu, yang sekarang sudah Anda kenal Lahir dan Batin. Terutama TRAJECTORY DAN AKURASINYA. SALAM SNIPER. Kux Klux Klanck. ONE COCK ONE SHOT ONE KILL. (lho… Kok salamnya kepleset ?? Hahahaha, Kok tahu?? Gak papa. Sekali-sekali Meleset ).
 Disadur dari sesepuh Senapan angin pulau seberang jawa hehehehe ( https://www.facebook.com/groups/admin.komsas/permalink/10150196033222799/ )

14 comments:

  1. muantapp gan... penasaran pengin trial

    ReplyDelete
  2. Goppul 7 pompa jarak 15 meter mimis jatuh pas di tengah, 20 meter mimis jatuh di atas tengah 0.8mm jarak 25 meter jatuh di atas titik tengah 1.3cm jarak 30meter mimis jatuh di bawah garis tengah 3cm dari jarak 35m mimis jatuh di bawah titik tengah 5cm dan yg terakhir jarak 40 meter mimis jatuh tepat di garis pertama bagian bawah.. Mimis uji coba mimis superdome 8.3gr

    ReplyDelete
  3. sharp goppul zerroingnya bikin pusing kepala.jangankan test dng jarak yg brlainan sp 45m dng jrak yg sama 20 meter aja pellet lari kanan kiri atas bawah g menentu .ini kondisi tersulit yg pernah sy alami dlm zerroing senapan angin pdhal pellet sdh pk pabrikan standart germany.menurut sy goppul perlu upgrade laras dng standart pabrikan germany spy akurasinya lb baik.sy sdh banding alur laras goppul dng product lain yg kelas pabrikan qualitas alurnya sangatlah brbeda.garis ,tingkat kehalusan dan kedalaman alur.inilah sumber mslh Paling mendasar dr goppul

    ReplyDelete
  4. sharp goppul zerroingnya bikin pusing kepala.jangankan test dng jarak yg brlainan sp 45m dng jrak yg sama 20 meter aja pellet lari kanan kiri atas bawah g menentu .ini kondisi tersulit yg pernah sy alami dlm zerroing senapan angin pdhal pellet sdh pk pabrikan standart germany.menurut sy goppul perlu upgrade laras dng standart pabrikan germany spy akurasinya lb baik.sy sdh banding alur laras goppul dng product lain yg kelas pabrikan qualitas alurnya sangatlah brbeda.garis ,tingkat kehalusan dan kedalaman alur.inilah sumber mslh Paling mendasar dr goppul

    ReplyDelete
  5. Sya rasa bukan masalah goppul nya.. Saya jg pake goppul, biasanya sya gunakan Jiro jarak 45 meter dengan pompa 10 (jarak dar mulai 10 meter s/d 47 meter) pasti kena (paling bergeser 1cm) kalau tidak jitu itu di akibatkan beda nya banyak pompaan di setiap jarak yg di gunaknn ( kita bandingkan dengan senapan PCP) power yg di hasilkan atau di gunakan pasti sama makanya jironya gak berubah.. Nanti lain kali kalau mau pake senapan angin biasakan pompa jangan di rubah2 mau jarak pendek atau jauh.. Misal seperti saya Jiro di jarak 45 meter, dengan pompa 10x dengan menggunakan mimis RWS SD, untuk sehari2 mau jarak 10M, 20M, 30M tetap saya pake pompa 10 x.. Supaya tidak ada alasan sharp Goppul gak akurasi (Goppul masih Akurat di jarak 75meter kok) buktinya saya sering tembak kaleng minuman susu beruang yang sya gantungkan di tiang telpon

    ReplyDelete
  6. namanya produk home industri kadang dapet yang bagus kadang dapet yang kurang tergantung kebruntungan sajah jangan pukul rata semua gopul jelek atau semua gopul bagus. sebagai pemaki harus bener bener jeli memilih kalo kurang puas dimodif kalo tidak cocok dijual kwkwkwkwkw bukan begitu kaka kaka

    ReplyDelete
  7. Wah sangat detail ulasannya,makasih telah berbagi.Salam sniper gan.

    ReplyDelete
  8. newbie nih gan mau tanya sedikit...apa yg dimksd dgn zeroing'apa disetiap jarak zeronya berbeda"?mm & cm itu perbandingan pada apa & untuk apa fungsinya,mohon pencerahan para ahli..terima kasih

    ReplyDelete
  9. Benar2 informasi yg berguna, makasih banyak.

    ReplyDelete
  10. Benar2 informasi yg berguna, makasih banyak.

    ReplyDelete
  11. Jngankan pada tiap-tiap jarak yang berbeda=5.10,15 dan seterusnya akn berbeda.pada target atas atau bwah nitik zoring nya pun akn berbeda, pdahal pada jarak yg sma dan jmlah pompa'an yg sma.

    ReplyDelete
  12. Goppul saya jg bikin pusing..ni mimis dulit bgt zero

    ReplyDelete
  13. Kalau saya zero di jarak 50 meter di 3200psi cal 6.35mm pas grupin

    ReplyDelete