- Kelurusan lubang bore laras.
- Homogenitas lubang laras, dari pangkal sampai ujung, terkecuali laras sengin yang ada choked, agak mengecil sedikit di ujung laras.
- Keseragaman kedalaman groove maupun lebar rel land-nya.
- Kelangsaman / kontinuitas uliran twist-nya. Ada juga sih laras yang punya twist-gain.
- Kekakuan (stiffness) laras, semakin kaku biasanya semakin bagus, karena getaran akibat tembakan semakin sedikit.
- Kesempurnaan machinery kehalusan land-nya.
Perihal Ulir Laras :
- Ulir sedikit berarti pelor tidak terlalu dicengkeram oleh laras, kalo groove-nya dangkal kemungkinan bisa tergelincir. Makanya yang berulir sedikit kadang2 groove-nya dibikin agak dalam. Jadi sebenarnya adalah kombinasi antara jumlah ulir dan dalam serta lebarnya groove.
- Groove yang dalam lebih bagus mennyekat / men-seal dorongan angin dari belakang.
- Ulir yang banyak membuat mimis lebih stabil berakselesari, namun jika relnya tidak seragam, twist-nya tidak seragam, diameter juga tidak seragam, mengurangi akurasi.
Khusus untuk bedil angin, groove yang banyak dan twist yang rapat sebenarnya tidak amat diperlukan, karena type mimis bedil angin yang berbentuk diabolo, sehingga stabilitas terbangnya tidak semata2 bergantung kepada kecepatan putaran (spinning) mimis, tetapi juga ditopang oleh bentuk mimis yang berbentuk diabolo. Oleh sebab itu, bedil angin masih bisa tetap akurat meskipun velocity-nya rendah.
Kalau bedil api, stabilitas mimis semata2 bergantung kepada kecepatan putaran (spinning) mimis dan bentuk aerodinamical bullet, sehingga power plant-nya harus powerful. Jika mid power maka stabilitasnya akan segera runtuh dengan cepat, sehingga akurasi merosot.
No comments:
Post a Comment